.:: ASSALAMU'ALAIKUM PEMBACA YANG BUDIMAN * SELAMAT MEMBACA CATATAN-CATATAN SEDERHANA INI ::.

Minggu, 29 November 2009

SALAM GO-BLOG!!!
Akhirnya setelah tiga bulan berpusing-pusing dengan tugas-tugas pelajar dan ketua organisasi, saya bisa nulis lagi di blog saya yang sederhana ini. Rasanya lama sekali tidak menulis. Banyak sekali kejadian yang saya alami dalam rentang waktu tiga bulan ini. Mulai dari yang menyenangkan sampai yang mengharu biru. Banyak sekali yang mengisi otak saya, sampai-sampai seperti akan tumpah saja (sedikit narsis tak apalah ^_^ ). Sepertinya sudah waktunya untuk mengosongkan endapan-endapan memori yang ada di otak saya. Dan inilah tulisan saya, selamat membaca.

*****


Seminggu yang lalu saya mendownload film Death Note 3; L Change the World. Filmnya bagus banget Pembaca, akan sedikit saya ceritakan di awal tulisan ini. Film ini adalah sekuel ketiga dari film Death Note yang diadaptasi dari komik dengan judul yang sama. Ceritanya ada seorang remaja bernama Light Yagami yang menemukan sebuah Death Note yang bisa membunuh manusia hanya dengan tahu wajah dan namanya saja. Light menggunakan Death Note untuk membunuh para penjahat di seluruh dunia. Menurut Light tindakannya adalah sebuah kebaikan, namun tidak bagi polisi. Dan polisi bekerja sama dengan seorang detektif muda eksentrik dengan nama samaran L. Dimulailah pertarungan hidup mati antara Light Yagami dan L.
Dalam sekuel ketiga ini fokus cerita seluruhnya tentang L. Entah bagaimana caranya L berhasil mendapatkan dua Death Note milik Light (mungkin cerita L mendapatkan Death Note ada di sekuel kedua yang kebetulan saya belum nonton) dan menuliskan nama aslinya (L. Lawliet) dalam Death Note. L menuliskan bahwa ia akan mati kena serangan jantung setelah 23 hari. Hal itu dilakukannya karena tak mau mengalah dalam perangnya dengan Light. Dalam waktu 23 hari itu L dihadapkan pada sebuah kasus penyebaran virus mematikan yang disebarkan oleh organisasi bernama Blue Ship. Tujuan organisasi itu adalah untuk mengurangi jumlah manusia yang telah merusak ekosistem bumi.

Sebelumnya L “dikirimi” seorang anak kecil dari Thailand yang desanya dijadikan percobaan virus mematikan oleh Blue Ship. Anehnya anak kecil itu tidak tertular penyakit mematikan itu. L juga di datangi seorang anak perempuan yang ayahnya bunuh diri agar percobaan virus mematikan itu gagal. L harus melindungi kedua anak itu dan menyelamatkan dunia dari ancaman virus mematikan secara bersamaan. Dan dalam hidupnya yang cuma 23 hari itu L akhirnya dapat menemukan serum untuk virus mematikan itu berkat bantuan seorang profesor ahli virus. Dan dalam sisi hidupnya yang sedikit itu L bersama dua anak kecil yang “dititipkan” padanya, secara perlahan menemukan apa arti kehidupan dan betapa berharganya waktu.
Saya mungkin tidak bisa menceritakannya secara detail dan hidup dalam tulisan ini karena keterbatasan saya. Sulit untuk menceritakannya secara lebih hidup dan membuat Anda semua terkesan seperti halnya saya terkesan ketika nonton film ini. Tapi setidaknya saya bisa menjelaskan semua ini kepada Pembaca sekalian. Dan seperti judul tulisan sederhana ini, saya mengajak anda semua untuk bersama-sama berdiskusi dengan diri kita sendiri tentang WAKTU dan KEHIDUPAN.
Setelah nonton film ini saya jadi berpiki
r betapa saktinya makhluk bernama waktu itu. Ia adalah batasan yang tak bisa kita hentikan, walau sekuat apapun kita. Ia bisa menghentikan semua jerih payah kita jika Allah Azza wa Jalla memerintahkannya. Tak ada yang tahu sampai kapan batas kita semakin menegaskan betapa kita tak bisa main-main dengan waktu. Tapi dibalik kuatnya sang waktu, ada satu hal yang setidaknya bisa membuat kehidupan kita menjadi begitu berharga. Anda semua pasti tahu apa itu. USAHA. Apa yang bisa kita lakukan agar batas kita yang tak jelas ini bisa membawa manfaat bagi kita semua? Bagaimana bekerja sama dengan waktu agar kehidupan yang tak jelas batasnya ini bisa berarti?
L adalah orang yang paling beruntung di Dunia ini karena ia tahu kapan ia akan mati. Dalam sisa waktunya ia berusaha agar hidupnya yang singkat itu berarti bagi orang lain. Dan L berhasil menyelamatkan dunia dari bencana. Nah, marilah sekarang kita masuk ke kamar dan hadapkan diri kita pada cermin. Tatap lekat-lekat bayangan anda di cermin itu. Pejamkan mata dan pikirlah sekali lagi apa yang telah anda lakukan di masa lalu. Sesuatu yang positifkah? Atau malah hal-hal negatif? Dan setelah anda ingat semuanya, buka mata dan pandang lagi diri anda di cermin tadi. Apa yang anda lihat? Dengan sangat yakin saya jawab pertanyaan ini : yang anda sekalian lihat adalah sisa waktu yang disediakan untuk anda!dan pertanyaan selanjutnya yang harus anda jawab sendiri : apa yang akan anda sekalian lakukan?
Chairil Anwar pernah bilang : Sekali berarti sudah itu mati! Dan saya mau menambahkan kata-kata Chairil Anwar tadi : Sekali tidak berarti sudah itu juga mati! Jadi Pembaca, dalam sisa waktu kita, mana yang akan kita pilih : berARTI atau tidak berARTI jika kita sama-sama akan mati. Kalau saya sih, sebagai orang yang waras saya akan pilih menjadi berARTI. Hehehe…
Semoga bermanfaat.

Mandalawangi, 28 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA * SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA SEMUA * WASSALAMU'ALAIKUM ::.