.:: ASSALAMU'ALAIKUM PEMBACA YANG BUDIMAN * SELAMAT MEMBACA CATATAN-CATATAN SEDERHANA INI ::.

Minggu, 26 Juli 2009

SUPER HERO


Saya suka nonton film super hero. Dan beberapa waktu ini saya nonton lebih sering. Dare Devil, Spiderman, Batman, The Punisher, sampai Superman adalah super hero yang pernah saya lihat aksinya. Dan saya juga punya superhero favorit, yaitu Batman. Tapi mungkin tak banyak orang yang sadar bahwa film-film super hero itu bukan hanya sekadar pertunjukan special effect yang detail dan adegan-adegan yang menegangkan. Lebih dari itu, film-film itu juga memberikan pelajaran kepada kita. Dari film-film itulah saya banyak belajar memahami tanggung jawab, menentukan pilihan, merenungkan masa lalu dan menerawang masa depan, keberanian, ketegasan, dan beberapa sikap positif lainnya.
Para super hero selalu bersembunyi dibalik topengnya. Itu semua dilakukan untuk melindungi orang-orang terdekat yang mereka sayangi. Analogi yang umum mengatakannnya demikian, tapi kalau kita pahami lebih dalam analogi ini tak sepenuhnya benar (saya tak mau mengatakan itu salah). Begini analisis saya, sebenarnya mereka bukannya bersembunyi di balik topeng dan kostum super heronya. Mereka justeru bersembunyi dengan wajah dan jati diri yang sudah sering terlihat oleh orang banyak. Saya ambil contoh Batman. Ia bukanlah Bruce Wayne yang memakai kostum kelelawar untuk menutupi identitasnya, tapi justeru Batmanlah yang bersembunyi di balik wajah seorang Bruce Wayne. Saya belajar tentang jati diri di sini.

Bahwa kita bukanlah sekadar orang biasa dengan kostum atau apa yang sering orang lain lihat dari tampilan fisik kita. Jati diri kita yang sebenarnya adalah cerminan atas apa yang kita lakukan dan setiap langkah yang kita pilih. Jadi, Batman bukanlah seorang Bruce Wayne yang memakai kostum kelelawar atau milyader kaya pemilik Wayne Interprise. Batman adalah setiap tekad dan gerakan untuk menegakkan keadilan dan menyelamatkan sebanyak mungkin orang. Atau Spiderman bukanlah seorang Peter Parker dengan kostum jaring dan kekuatan laba-labanya. Spiderman adalah setiap gerakan dan tanggung jawab yang mencegah merajalelanya ketidakbenaran. Secara lebih filosofis, jati diri kita adalah setiap tindakan dan pilihan kita untuk orang lain dan diri kita sendiri.
Selain itu ada pelajaran lain yang saya dapat. Bahwa membela dan menegakkan keadilan terkadang adalah sebuah kesalahan dan pilihan yang berat. Berbuat adil bukan berarti selalu dilakukan dengan cara yang “bersih”. Kadang kita harus menempuh jalan yang sama sekali berbeda. Mengapa bisa demikian? Lihatlah apa yang dilakukan Batman atau Spiderman. Mereka berniat baik membasmi kejahatan dan mengembalikan ketentraman kota. Tapi menurut hukum, tindakan yang mereka lakukan adalah main hakim sendiri. Dan tentu saja tidak pernah diperkenankan oleh undang-undang konvensional manapun di bumi. Bahkan lebih ekstrem lagi, yang mereka lakukan adalah sama dengan para kriminala itu sendiri, bahkan sampai menimbulkan kerusakan massal. Lihat saja misalnya Batman. Meski jadi super hero dan banyak menangkap penjahat, tapi dia selalu jadi buronan polisi dan dicap sebagai kriminal. Mungkin hal itu memang cuma fiktif saja. Tapi bukan berarti itu semua tak mungkin. Terkadang memang keadilan itu kejam.
Baik Peter Parker maupun Bruce Wayne sebenarnya juga orang kebanyakan yang hidup dalam komunitasnya. Mereka hidup di tengah-tengah hiruk-pikuk kota dan memegang tanggung jawab atas apa yang mereka miliki. Sekuat apapun super hero itu, tetap saja mereka manusia. Di sini saya belajar tentang pilihan dan tanggung jawab. Peter Parker, Bruce Wayne, dan Clark Kent punya kehidupan pribadi dan orang-orang yang dicintai juga. Kekuatan besar yang mereka miliki telah dengan sangat bijak mereka manfaatkan untuk membela kebenaran. Tapi itu bukannya tidak punya konsekuensi. Ancaman terbesar mereka bukanlah musuh-musuh mereka, tapi justeru orang-orang terkasih mereka. Ketika Green Goblin tahu bahwa Spiderman dan Peter parker adalah jati diri yang sama, maka yang dilakukan untuk melumpuhkan Spiderman bukan dengan jalan menyerangnyasecara langsung. Akan lebih efektif bila yang diserang dulu adalah Mary Jane atau Bibi May, orang-orang yang sangat dicintai Peter Parker/Spiderman. Dan selalu saja, menyelamatkan orang orang terkasih itu juga dihadapkan pada ancaman terhadap keselamatan orang banyak. Di sinilah pilihan pelik itu, menyelamatkan kehidupan pribadi (dalam hal ini digambarkan dengan menyelamatkan kekasihnya) atau menyelamatkan orang-orang tak berdosa dan tak tahu apa-apa yang jadi korban kejahatan. Hal itu selalu saja terjadi bersamaan. Semua superhero akhirnya harus memilih mengorbankan kehidupan pribadinya atau tanggung jawabnya. Ini bukan pilihan mudah.
Tapi pada intinya saya menangkap sesuatu yang begitu urgen dari itu semua. Dalam Spiderman 2 saya kutip kata-kata ini : “SeirIng kekuatan yang besar, terdapat tanggung jawab yang besar”. Secara universal, yang disebut “kekuatan yang besar” bisa juga berarti jabatan, profesi, kedudukan kita dalam sebuah organisasi, kekayaan, kecerdasan, atau apalah itu. Kita selalu punya tanggung jawab.
*****

Di bagian akhir tulisan saya ini, ada sesuatu hal yang sangat tak serius yang ingin saya tunjukkan pada pembaca yang budiman. Saya membayangkan ada sebuah acara besar yang mengundang para super hero dan musuh-musuhnya. Dalam acara itu nantinya akan ada penghargaan khusus yang di berikan. Saya namai acara tak penting ini dengan sebutan “The 20th Century Super Heroes Awards”. Dan inilah daftar penghargaannya.

Super hero paling kuat : Superman
Super hero paling keren : Batman
Super hero paling pintar : Mr Fantastic (Fantastic 4)
Super hero paling dicintai masyarakatnya : Superman (di Metropolis City)
Super hero paling dibenci masyarakatnya : Batman (di Gotham City)
Super hero paling kaya : Batman (Bruce Wayne adalah pemilik Wayne Interprise)
Super hero paling miskin : Spiderman (Peter Parker selalu punya tunggakan sewa kontrakan)
Kostum paling bagus : Ironman
Super hero paling canggih : Ironman
Super hero paling brutal : The Punisher
Film Super hero paling bagus Batman Begins
Film Super hero paling buruk : Batman and Robin
Pekerjaan Super hero paling favorit : Wartawan (Clark Kent / Superman)
Musuh paling kuat : Galactus (musuh Fantastic 4)
Musuh paling keren : Green Goblin (musuh Spiderman)
Musuh paling pintar : Lex Luthor (musuh Superman)
Musuh paling sadis : Joker (musuh Batman)


Mandalawangi, 11 Juli 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA * SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA SEMUA * WASSALAMU'ALAIKUM ::.