.:: ASSALAMU'ALAIKUM PEMBACA YANG BUDIMAN * SELAMAT MEMBACA CATATAN-CATATAN SEDERHANA INI ::.

Sabtu, 28 Maret 2009

"Paus" SASTRA INDONESIA

Hans Bague Jassin atau tekenal dengan nama H. B. Jassin adalah satu-satunya Paus yang memiliki gelar Haji. Tentu saja beliau bukanlah paus tahta suci Vatikan, melainkan Paus Sastra Indonesia. . Lahir di Gorontalo, Sulawesi Utara, anak kedua dari enam bersaudara ini berayahkan seorang bekas kerani BPM. Jassin mulai gemar membaca tidak lama setelah duduk di bangku HIS (SD). Di HBS Medan saat ikut dengan ayahnya yang pindah ke BPM Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, ia mulai menulis kritik sastra dan dimuat di beberapa majalah.

Beliau pernah bekerja di kantor Asisten Residen Gorontalo seusai HBS tanpa digaji. Ini memberinya kesempatan mempelajari dokumentasi secara baik. Tetapi, belakangan mantan Lektor Sastra Indonesia Modern FSUI ini menerima tawaran Sutan Takdir Alisjahbana yang saat itu menjabat sebagai redaktur Balai Poestaka untuk bekerja di badan penerbitan Belanda itu tahun 1940. Inilah awal jabatannya sebagai redaktur berbagai majalah sastra dan budaya, seperti Pandji Poestaka dan Pantja Raja, lalu setelah Indonesia merdeka, di Mimbar Indonesia, Zenith, Kisah, Sastra, Bahasa dan Budaya, Buku Kita, Medan Ilmu Pengetahuan, dan Horison. Gelar sarjana sastra diraihnya pada tahun 1957 dan doktor honoris causa delapan tahun kemudian, keduanya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia juga pernah mendalami ilmu perbandingan sastra di Universitas Yale, Amerika Serikat. Jassin menguasai bahasa Inggris, Belanda, Prancis, dan Jerman.


Kritik sastra yang dikembangkan H.B. Jassin umumnya bersifat edukatif dan apresiatif, serta lebih mementingkan kepekaan dan perasaan daripada teori ilmiah sastra. Sedemikian besarnya pengaruh H.B. Jassin terhadap lingkungan sastra Indonesia, sehingga pernah membuatnya dijuluki sebagai "Paus Sastra Indonesia". Pada awal periode 1970-an, beberapa sastrawan beranggapan bahwa kritik sastra H.B. Jassin bergaya konvensional, sedangkan pada saat itu telah mulai bermunculan para sastrawan yang mengedepankan gaya eksperimental dalam karya-karya mereka.

Beberapa peristiwa dan kontroversi sastra pernah melibatkan H.B. Jassin. Pada tahun 1956, ia membela Chairil Anwar yang dituduh sebagai plagiat, melalui bukunya yang terkenal berjudul "Chairil Anwar Penyair Angkatan 45". Ia juga turut menanda-tangani Manifesto Kebudayaan (Manikebu) tahun 1963, yang membuatnya dikecam sebagai anti-Soekarno oleh kalangan Lekra dan membuatnya dipecat dari Lembaga Bahasa Departemen P & K dan staf pengajar UI. Demikian pula ketika ia muat cerpen "Langit Makin Mendung" karya Ki Panji Kusmin di majalah Sastra tahun 1971. Karena menolak mengungkapkan nama asli pengarang cerpen yang isinya dianggap "menghina Tuhan" tersebut, H.B. Jassin dijatuhi hukuman penjara satu tahun dengan masa percobaan dua tahun.

Selama hampir 40 tahun beliau dengan susah payah berhasil menghimpun dokumentasi di bidang sastra. Hasil dokumentasinya tergolong sangat lengkap dan teliti meliputi 30 ribu buku dan majalah sastra. Saat ini hasil dokumentasi beliau tersimpan di Pusat Dokumentasi Sastra H. B. Jassin di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

H.B. Jassin meninggal dunia pada hari Sabtu, 11 Maret 2000 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam usia 83 tahun. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta.



Nama : Hans Bague Jassin (H.B. Jassin)
Lahir : Gorontalo, Sulawesi Utara, 31 Juli 1917
Agama : Islam
Isteri :
Tientje van Buren (Isteri Pertama)
Arsiti (Isteri Kedua)
Yuliko Willem (Isteri Ketiga)
Anak :
Dua Orang (dari Isteri Kedua)
Dua Orang (dari Isteri Ketiga)
Pendidikan :
HIS, Balikpapan (1932)
MULO
HBS, Medan (1939)
Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jakarta (1957)
Universitas Yale, Amerika Serikat (1958-1959)
Doktor Kehormatan Sastra dari UI (1975)
Karya Tulis :
Angkatan 45 (1952)
Tifa Penyair dan Daerahnya (1952)
Kesusastraan Indonesia dalam Kritik dan Esai (4 jilid, 1954- 1967)
Heboh Sastra 1968 (1970)
Gema Tanah Air (1948)
Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (1948)
Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45 (1956)
Kisah 13 Cerita Pendek (1955)
Analisa, Sorotan atas Cerita Pendek (1961)
Amir Hamzah, Raja Penyair Pujangga Baru (1962)
Pujangga Baru Prosa dan Puisi (1963)
Angkatan 66 Prosa dan Puisi (1968)
Terjemahan: Terbang Malam (Karya A de St Exupery)
Api Islam (Karya Syed Amir Ali, 1966)
Max Havelaar (Karya Multatuli, 1972)
Qur'an Bacaan Mulia
Surat-Surat 1943-1983 (Gramedia, 1984)
Karir :
Pekerja Sukarela di Kantor Asisten Residen Gorontalo
Redaksi Majalah Poejangga Baroe
Redaksi Balai Pustaka (sampai 1947)
Redaktur Majalah Mimbar Indonesia, Zenith, Kisah, Sastra Bahasa dan Budaya, Seni, dan Medan Ilmu Pengetahuan
Horison Dosen Luar Biasa di Fakultas Sastra Universitas Indonesia
Penasihat Lembaga Bahasa Nasional
Pendiri Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
(dikutip dan diolah kembali dari wikipedia dan beberapa sumber pilihan)

Mandalawangi, 24 Maret 2009

1 komentar:

  1. Good review..Baru sedikit karyanya yg aku baca sih,tapi sudah bisa mengakuinya sebagai sastrawan 'genius'.Are u the next?

    BalasHapus

.:: TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA * SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA SEMUA * WASSALAMU'ALAIKUM ::.