.:: ASSALAMU'ALAIKUM PEMBACA YANG BUDIMAN * SELAMAT MEMBACA CATATAN-CATATAN SEDERHANA INI ::.

Sabtu, 28 Maret 2009

UTAK-ATIK MEDIA SEKOLAH (3);


Pada tulisan sebelumnya kita telah membicarakan tentang planning awal dan teknis. Nah, sekarang waktunya kita membahas tentang manajemen media sekolah. Sebenarnya tidak ada prinsip atau struktur yang baku mengenai hal ini. Semua tergantung dengan kebutuhan. Tapi di sini akan saya jelaskan secara umum tentang menajemen media sekolah. Meski tidak ada rumusan yang baku tetap saja hal ini memegang peranan penting.

*****

Seperti apa sih pengorganisasian dalam media?
Secara umum setidaknya dalam pengelolaan media itu ada 5 bagian penting. Diantaranya redaksi, keuangan, promosi/iklan, sirkulasi (distribusi dan pemasaran), dan pracetak (dari perwajahan sampai siap naik cetak). Berdasarkan pengalaman saya, nantinya bagian-bagian itu akan terkampul dalam dua bagian besar. Yang pertama ada bagian perusahaan yang meliputi keuangan, promosi/iklan, dan sirkulasi. Yang kedua ada bagian redaksi dan pracetak. Untuk pracetak sendiri sifatnya lebih fleksibel, dalam artian bisa masuk bagian redaksi ataupun bagian perusahaan. Karena dalam pracetak ini akan dilakukan perwajahan media yang mana tentunya melibatkan redaksi dan bagian perusahaan yang mengusahakan agar misi redaksi bisa terlaksana.

Bisa saja dalam kondisi tertentu diadakan litbang (penelitian dan pengembangan), koordinator survey, atau koordinator lapangan. Tapi initinya semua itu fleksibel saja.

Lalu pembagian kerjanya?
Tentunya anda telah mengerti penjelasan pada tulisan sebelumnya. Nah, itulah itulah cakupan kerja bagian perusahaan. Jadi untuk perizinan ke sekolah misalnya diurus oleh pimpinan usaha, pendanaan diurus bersama oleh keuangan dan promosi, dan distribusi dilakukan oleh bagian sirkulasi. Intinya bagian perusahaan menangani hal-hal yang bersifat teknis dan non-redaksional (tidak menyangkut isi media sekolah).

Dan untuk keredaksian tentunya menangani isi media ini. Mulai dari pembuatan karya, pengumpulan, editing, perwajahan, dan finishing layout media sebelum naik cetak. Hal ini semuanya diurus oleh pemred yang nantinya dibantu oleh redaktur dan reporter atau wartawannya. Dari sini jelas, ada batas-batas yang harus dipatuhi antara redaksi dan perusahaan. Tidak boleh ada saling campur tangan terkecuali ada kesepakatan bersama. Artinya redaksi maupun perusahaan punya wilayah kerja sendiri, tidak bisa nantinya ada intervensi terhadap yang lainnya. Tapi hal ini bisa disikapi fleksibel dengan pengaturan sistem koordinasi dan komunikasi yang baik. Alangkah baiknya hal ini dibuat kesepakatan bersama di awal pembentukan pengelola.

Dalam redaksi apa saja pembagiannya?
Gambaran umumnya, dalam susunan keredaksian harus ada pemimpin redaksi, redaktur pelaksana, koordinator liputan, redaktur dan reporter. Dari struktur tersebut nantinya akan ada yang biasa disebut “dewan redaksi”. Lalu siapa mereka? Yaitu semua bagian dalam struktur redaksi kecuali reporter.

Pemimpin redaksi adalah yang bertanggungjawab atas seluruh proses dan kegiatan keredaksian. Dalam kerjanya, pemred dibantu oleh redaktur pelaksana. Melalui redaktur pelaksana inilah, seluruh proses keredaksian dikoordinasikan. Ada juga koordinator liputan yang mengurusi seluruh liputan yang hendak ditampilkan di media. Setiap halaman/rubrik/desk ada penanggungjawabnya sendiri-sendiri. Inilah tugas redaktur. Ia juga sekaligus sebagai editor yang menyeleksi dan menyunting naskah yang akan ditampilkan. Dan tentu saja reporter. dialah ujung tombak media dalam mencari informasi.

Seperti apa sih alur kerja keredaksian itu?
Untuk lebih mudahnya, akan saya berikan contoh proses produksi koran. Sebenarnya dalam proses produksi ini bukan hanya bagian redaksi saja yang terlibat, tapi hampir semua bagian dalam organisasi media itu sendiri. Berikut ini prosesnya.

Wartawan mencari berita di lapangan

Berita dan foto masuk ke redaktur, diseleksi dan disunting.














Berita dan foto yang sudah diseleksi dan disunting masuk ke Copy Editor untuk diedit sesuai tata bahasa.







Berita dan foto yang siap ditampilkan masuk ke layouter untuk ditata dalam halaman media.











Setelah perwajahan siap akhirnya masuk ke percetakan untuk dicetak.






Media siap didistribusikan,

























Dalam sebuah kerja keredaksian yang sesuangguhnya proses-proses di atas nantinya bisa saja sangat berbeda. Tinggal bagaimana kita pintar-pintar mengelola dan menjaga konsistensinya. Selamat bekerja.

Mandalawangi, 19 Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.:: TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA * SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA SEMUA * WASSALAMU'ALAIKUM ::.