.:: ASSALAMU'ALAIKUM PEMBACA YANG BUDIMAN * SELAMAT MEMBACA CATATAN-CATATAN SEDERHANA INI ::.

Rabu, 11 Maret 2009

UTAK-ATIK MEDIA SEKOLAH (1) HARUS BERANI MEMULAI

Kegiatan kejurnalistikan di dunia pendidikan kiranya sudah berkembang dengan cukup pesat. Setiap sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA kebanyakan telah memiliki media sekolah, dari mulai mading hingga majalah dan website atau blog. Sesuatu yang sangat menggembirakan tentunya. Para jurnalis muda inilah yang nantinya akan melanjutkan generasi jurnalis yang harapannya lebih baik daripada generasi sebelumnya. Menjadi jurnalis yang jujur, kritis kreatif, dan mandiri.
Namun begitu keberadaan jurnalis muda ini haruslah ditunjang dengan bekal yang cukup tentang dunia kejurnalistikan. Yang paling simpel disekolah adalah pengetahuan yang baik tentang media sekolah. Dan melalui tulisan ini penulis akan mencoba membahas tentang seluk-beluk dunia penerbitan media sekolah.. Mulai dari memulai mendirikan media sekolah, mengelola dan kiat-kiat dalam menekuni media sekolah. Dalam tulisan ini penulisakan membahas seluk beluk media sekolah secara berurutan dan berkala. Agar lebih mudah dipahami akan dibuat model tanya jawab. Semoga bermanfaat!!^_^.

***********

Apa sih media sekolah itu ?
Media dapat kita artikan sebagai sebuah wadah. Tempat kita berkreasi dan mengekspresikan diri kita. Atau bila kita kaitkan dengan dunia sekolah, media adalah sebagai sarana komunikasi antara siswa, guru, dan juga masyarakat luas. Artinya dalam media sekolah itu ada proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada publik (dalam hal ini adalah warga sekolah dan masyarakat sekitarnya).
Karakteristik media sekolah sendiri secara umum haruslah universal, berkala dan aktual. Meskipun media sekolah masih dalam taraf pembelajaran, tetap saja harus relevan dengan situasi sekarang dan dalam standar-standar jurnalistik.
Untuk bentuk media, dalam hal media sekolah sifatnya fleksibel. Tinggal melihat kebutuhan dan kemampuan pengelolanya nanti. Bisa berupa mading, tabloid, buletin, jurnal, atau dalam bentuk blog. Sekali lagi fleksibel saja dan yang penting sesuai kemampuan kita.

Apa fungsinya ?
Banyak sekali fungsi dari media sekolah. Diantaranya adalah untuk memberdayakan potensi, penyalur aspirasi, media komunikasi, media pembelajaran, media belajar organisasi, media promosi, dan mendapat keuntungan.

Bagaimana kita mendirikan media sekolah ?
Jawabannya simpel saja, kita harus berani. Kalu penulis katakan, nekat dulu, kualitas nomor dua. Yang penting kita ada niatan dan tekad yang kuat. Kita ajak teman-teman kita yang punya kemauan seperti kita dan merekrutnya. Kita adakan kumpul-kumpul bareng untuk merencanakan media sekolah seperti apa yang baik. Prioritasnya adalah untuk saat ini. Jadi yang penting untuk pertama kali adalah niat, personil atau sukarelawan, dan planning. Untuk planning akan di bahas nanti di bagian lain.
Setelah itu, kita cari seorang guru sebagai pembina dan pembimbing. Itu perlu karena bagaimanapun juga kita masih dalam tahap pembelajaran. Kita cari guru yang sekiranya cocok dan punya jiwa jurnalistik juga. Perlunya apabila nanti kita ada kesulitan kita bisa kansultasi atau minta pendapat beliau. Dan lagi keberadaan guru pembina di sini juga sebagai akses kita untuk masuk birokrasi sekolah yang nantinya dapat memperlancar proses pengelolaan media sekolah, terutama tentang perizinan dan pendanaan.

Apa saja sih kendala-kendalanya ?
Setiap kita berbuat sesuatu pasti akan ada kendala yang menghadang. Termasuk saat kita memulai mendirikan media sekolah. Biasanya yang paling sering mendera kita di awal adalah ketidak beranian untuk memulai (kurang nekat). Kita punya niatan dan personil atau sukarelawan yang siap, tapi kita belum siap untuk memulainya. Atau mungkin timbul bayangan dalam diri kita, “jangan-jangan tidak jadi?”, “bagaimana nanti kita dapat izin dan dananya?”, atau mungkin “waktunya kapan ya?”
Saat kita berhasil mendirikan media sekolah biasanya kendala yang paling susah adalah kurang konsisten. Kurang konsisten ini biasanya dalam hal waktu dan isi. Dijadwalkan terbit enam bulan sekali, terkadang molor sampai setahun. Atau mungkin kita masih bingung, “ini nanti isinya apa ya?”. Dan masih seabrek permasalahan lain.

Lalu, bagaimana kita mengatasinya ?
Kendala –kendala yang ada sebenarnya adalah imbas dari kegiatan personil, teknis yang masih sulit diterapkan, karena dana, atau kurang ini dan itu. Banyak. Jadi, langkah pertama yang bisa kita ambil adalah memetakan masalah dan mulai membicarakan solusinya antar personil. Harus ada perencanaan yang matang dan konsisten bagi personil. Itu untuk hal-hal yang sifatnya manajemen. Tinggal bagaimana kita mengaturnya.
Untuk kendala yang bersifat psikoligis, seperti keragu-raguan memulai mendirikan media sekolah sampai kejenuhan atau pun tekanan dari luar, semua itu kembali pada diri kita masing-masing. Bagaimana kita menyikapi dan meresponnya. Jika kita ragu, ingatlah bahwa modal pertama anda mendirikan media sekolah adalah keberanian. Itu yang terpenting. Dan pengaturan waktu yang baik juga akan memengaruhi psikologi personil.

Itulah sekelumit wawasan penulis dalam mendirikan (mengelola) media sekolah. Dan artikel ini insyaallah akan berlanjut pada bagaimana kita melakukan perencanaan dalam pengelolaan media sekolah. Semoga bermanfaat, salam.

Mandalawangi, 7 Maret 2009

1 komentar:

.:: TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA * SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA SEMUA * WASSALAMU'ALAIKUM ::.